15/10/11

LUCIFERINA

Kesaksian Rina Ratu Lucifer (Luciferina)




Pertarungan melawan iblis ini mirip film The Excorcist (1973). Adalah Laura, 16 tahun, yang tengah berjuang dibebaskan dari roh jahat. Tubuhnya terguncang hebat. Empat pria bertubuh kekar yang memeganginya dibuat repot. Setelah sekitar satu jam didoai, akhirnya dari mulut wanita itu keluar darah segar. Tak lama kemudian gadis berkulit putih ini lunglai tak berdaya, lalu pingsan beberapa saat. Hal yg terjadi diatas ini bukannya khyalan melainkan benar2 terjadi dua pekan yg lampau di Menado, karena disana sudah hadir kelompok pemuja setan di Gereja Setan (GS)
Para penganut GS umumnya memakai lambang 666 pentagram -bintang bersudut
lima terbalik yang bergambar kepala kambing bertanduk dua. Sudut bintang
yang menggambarkan tanduk itu bermakna Lucifer, sama tinggi dengan Allah.
Tiga sudut di bawah menggambarkan tritunggal iblis. Yang di tengah Lucifer,
di kiri anti-Kristus, dan yang kanan nabi palsu.
Tritunggal iblis ini lawan Tritunggal umat Kristen. Di tiap sudut binatang
ada lima lambang kecil-kecil yang menggambarkan lima lambang setan: zombie,
werewolf, dracula, vampire, dan shewolf. Kepala kambing adalah lawannya
domba, yang identik dengan umat Kristen.
Salah satu ritual dalam agama Kristen, yaitu perjamuan kudus, juga
diterapkan di komunitas ini. Hanya saja, umat Kristen melakukannya dengan
cara makan roti dan minum anggur, sedangkan pengikut GS meminum anggur
bercampur darah -baik darah sendiri, darah bayi, maupun darah binatang.
Dalam acara kebaktian itu juga ada khotbah. Tapi, isinya tak sesuai dengan
Alkitab, berbau mistis.
Dalam komunitas GS, pimpinan tertingginya adalah Lucifer alias raja iblis.
Kitab Suci dari Gereja Setan (GS) disebut “Satanic Bible”. Yg dijadikan
sasaran oleh GS ialah para ABG (anak baru gede) ini memang gampang populer
karena menghalalkan seks bebas, minuman keras, dan obat-obatan terlarang.
Serunya pula, sebagai kelompok pemuja setan, mereka menghalalkan segala hal
yang berbau imoral. Mereka anti-Kristus. Kelompok ini menggaet calon
anggotanya memakai pendekatan Kristiani, terutama berupa ajakan mengikuti
persekutuan.
Dan yang membuat aliran GS ini lebih menampakkan kesesatannya adalah: bagi
mereka yang sudah masuk pada strata tertentu, ada ritual dengan cara
melakukan hubungan bersebadan secara bebas. Semua pengikutnya mempraktekkan
free sex. Mereka juga dikenal eksklusif. Dalam keseharian, selain
minum-minuman keras, obat-obat terlarang dihalalkan. Obat-obatan terlarang
itu malah sudah menjadi jatah pengikutnya. Inilah yang, antara lain, menjadi
daya tarik tersendiri bagi kalangan remaja yang imannya kedodoran.
Sebenarnya, untuk mengenali kelompok GS tidaklah sulit. Sebab, mereka
bertanda angka 666 warna kemerahan yang muncul di permukaan kulit. Letaknya
bisa di tangan atau kaki. Angka 666 dalam ajaran Kristiani dikenal sebagai
simbol kelompok antikristus, pendosa, dan pemuja setan. Tanda pengenal lain
pengikut GS adalah kalungnya berbentuk salib terbalik, pentagram, kuda
bertanduk, kuda berkepala manusia, lingkaran konsentris, dan kepala kambing
di atas pentagram.
Tujuh kota Indonesia dijadikan target garapan Lucifer. Kehadiran GS di
Indonesia memang baru menghebohkan Manado. Tapi, Jakarta, Surabaya, Bandung, Medan, Bali dan kota kota lainnya juga menjadi sasaran penyebaran kelompok ini.
“Ambisi komunitas GS ini sangat besar. Ingin menguasai
dunia,” GS di Menado di pimpin oleh “Prince of Michael”
Kisah Ratu Lucifer Rina adalah bekas ratu Lucifer yang telah insyaf. Tiga tahun ia menjadi pemuja setan. Berikut ini penuturan Rina kepada Gatra. “Seorang teman mengajak saya pergi ke sebuah acara kebaktian. Dia akan menjemput saya pukul 24.00. Kami tiba di sebuah gubuk. Teman saya mengentakkan kakinya tiga kali seraya membaca mantra.
Sesudah itu, sebuah daun pintu tiba-tiba terbuka.
Sebuah tangga menghubungkan kami dengan ruang kebaktian.
“Ruangan itu hanya diterangi lampu redup warna hijau. Di ujungnya yang
lancip itu, berdiri sebuah altar. Bentuknya persegi dengan gambar pentagram
di tengahnya.
“Ada lima orang berjubah hitam berdiri di belakang altar tadi. Juga ada
gambar salib patah. Sebuah gentong ada di depan altar. “Saya mendengar musik
yang keras sekali, sampai jantung berdebar-debar. Musik berhenti saat ritual
dimulai. Saya diwajibkan menanggalkan pakaian, diganti jubah putih. Sesudah
itu, kami diharuskan mencuci wajah dan kaki dengan air yang sudah
disediakan. Baunya seperti air untuk memandikan mayat.
“Lalu, sebuah kertas disodorkan pada saya. ‘Kamu tanda tangan di sini,’ kata
orang itu. Lalu, tangan saya ditarik. Sebilah pisau melukai tangan saya.
Darahnya ditempelkan ke kertas tadi. Belakangan saya tahu, itulah kontrak
darah yang ditulis bukan dalam bahasa Indonesia. Isinya kira-kira berbunyi:
saya resmi jadi anggota.
“‘Inilah Gereja Setan,’ kata si pemimpin ritual tadi. Saya kaget luar biasa,
tapi tak bisa berbuat apa-apa.
Acara berikutnya adalah meminum darah dari gentong tadi. Tapi, sebelum itu,
tiba-tiba muncul sosok orang tinggi besar. ‘Selamat datang. Kami sudah
dengar tentang kau. Saya tahu sejarah hidupmu,’ katanya. Saya, yang masih
bingung, lantas bertanya siapa dia. ‘I, Prince of Michael,’ katanya.
“Prince of Michael inilah yang lebih dulu meminum darah dari cawan tadi.
Untuk keperluan ritual ini diperlukan darah bayi. Kabarnya, jumlah korban
sudah puluhan.
“Sewaktu seorang calon anggota masih pada tahap diambil darahnya lalu
dicampur alkohol, itu masih bisa menolak. Tapi, pada saat diberi kalung dan
membacakan sembilan Statement of Satan, orang itu sudah tidak bisa keluar
lagi. Hancur semua perlindungannya.
“Tiba-tiba, muncul satu sosok lagi. Kulitnya kuning langsat, matanya biru.
Tubuhnya lebih tinggi dan lebih kekar. Dia berjubah, tapi tidak berkerudung.
Dia tertawa. ‘Hari ini adalah hari bahagia karena tamu yang lama ditunggu
sudah tiba. Kalian berhasil menjalankan misi yang aku berikan!’ katanya. ‘I,
Lucifer. I, King of King,’ katanya lagi. “Lalu, dia mengambil tangan saya.
Saya lalu diciumnya. ‘Jangan ada yang menyentuh dia karena dia milik saya,’
katanya kepada anggota yang lain. ‘Goodbye, I love you,’ katanya lagi,
lantas dia menghilang. Lalu, saya membaca ikrar. Saya menyerahkan seluruh
jiwa raga untuk Gereja Setan. Kalau memberontak -keluar dari perkumpulan
ini- saya siap dihukum mati.
“Kemudian, jubah saya diganti jubah hitam. Semua orang berdiri. Mantra
dibacakan. Sebuah kain hitam di lantai kemudian disingkap. Di bawahnya ada
gambar Tuhan Yesus, cukup besar. Setiap orang mengelilingi gambar tadi tiga
kali, berlawanan dengan arah jarum jam, kemudian berganti mengentakkan kaki
di atas gambar itu sembari memercikkan darah ke atas gambar tersebut. Lalu
kembali mengelilingi sebanyak tiga kali searah jarum jam. Pemimpin ritual
lantas berkata: ‘Hidup Lucifer, Mati Yesus.’
“Puncak ritual dilakukan. ‘Silakan. Lakukan apa yang kalian inginkan.’ Jubah
hitam ditanggalkan, dan mereka telanjang bulat. Lalu, anggota laki-laki dan
perempuan melakukan hubungan seksual.
“Saya dinobatkan menjadi istri Lucifer tahun 1996, kami juga melakukan
hubungan seksual.
Dan ini adalah penuturan dari Pendeta Herman Kemala kepada Gatra. “Tapi,
tidak benar Rina sampai melahirkan bayi Lucifer beberapa kali. Saya sesalkan
pemberitaan yang menyebut Rina seperti itu. Hanya sekali Rina positif
dikatakan hamil oleh dokter di Palu. Rina sendiri mengakui sudah tidur
dengan Lucifer. Istri Pendeta Martino meminta kesediaan saya menolong Rina.
Saya lalu memberikan urapan kepada Rina, janin di perutnya saya remas. Janin
itu mati. Darahnya banyak sekali, berember-ember. Dan darah itu keluar dari
sekujur tubuh Rina, bukan hanya dari vagina layaknya wanita keguguran. Usia
kandungannya saat itu empat-lima bulan. Kalau sampai bayinya lahir, itu yang
disebut bayi Lucifer. Saya ada di Manado sewaktu membuang janin Rina. Saya
melakukannya melalui telepon. Ibu Martino yang memegangi Rina. “Rina sudah
tidak perawan lagi saat saya sembuhkan. Hubungan seks antara roh dan manusia
hanya bisa dilakukan apabila roh itu berubah wujud menjadi manusia. Kalau
sudah ditiduri oleh Lucifer, maka yang ditiduri itu adalah calon ratunya.
Rina sudah sampai pada tahap itu, bahkan sudah menjadi ratu.
Dalam melakukan operasinya mereka mempunyai tim khusus /andalan. Tim tsb
dipimpin oleh seorang bule berasal dari Pittsburgh, AS, yang bernama Ryan
yang merupakan tangan kanan dari Prince Michael, pimpinan gereja setan di
Manado. Tim tsb diberi nama “Children of God – Sons of God!”
Gereja setan memiliki komputer raksasa dgn sistim canggih dilengkapi data
base yang mampu menampung 8 milliar data manusia/ anggota. Hal ini juga
diakui 2 orang mantan pengikut setia gereja setan yakni Rina
Harsum Tanamampo dan Laura Gansalangi. Keduanya kemarin telah mengalami
pelepasan yang dilaksanakan di Gereja GMIM Paulus Manado.
Dalam Garis besarnya diceritakan didalam Manado Post, bahwa dalam upacara
pelepasan tersebut telah terjadi peristiwa2 aneh diluar pemikiran manusia,
dan dimana Laura akhirnya terlepas dari kuasa setan dengan muntah
darah segar. Setelah muntah2 darah dan penyerahan, tanda2 fisik ditubuh
Laura mulai nampak tanda2 dari iblis/setan yaitu Tanda 666 dilengannya,
pentagram,naga leviatan, bunga mawar didada bagian kanan yang muncul ditubuh
Laura, memerah seperti sudah terpatri/terpahat di kulitnya (bukan tatoo),
dibagian belakang dan paha dari Laura terdapat tulisan2 yang tidak bisa
dengan jelas dibaca.
Berita2 tsb diatas adalah kutipan dari majalah Gatra dan Manado Post!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar